Saya akan membahas persaingan dunia dalam peperangan dunia ke-1 dan ke-2
A. Latar Belakang PD I
• Persaingan daerah pemasaran dan sumber bahan baku
• muncul persekutuan antarnegara Eropa: ~Tripple Entente[Perancis, Inggris, Russia] `Tripple Alliance[Jerman, Italia, Turki]
• Terbunuhnya Pangeran Franz Ferdinand oleh seorang nasionalis Serbia
Dalam PD I, Jerman mengalami kekalahan dan harus menandatangani perjanjian Versailes, 28 Juni 1919.
Akibat:
• dipersempitnya wilayah pihak Sentral [Jerman, Austria, Hongaria, Turki, Bulgaria]
Tokoh-tokoh PD I
Tokoh yang menandatangani perjanjian Versailes: - Woodrow Wilson [AS]-->mengajukan 14 pasal perdamaian [Wilson's Fourteen Points] - Clemencau [Prc] - Loyd George [UK]
Akibat perang:
• Lahir negara-negara baru
• muncul faham diktatorisme, fasisme, komunisme.
• dibentuk LBB(sekarang PBB atau United Nation)
Latar Belakang PD II:
• Benito Mussolini di Italia mempelopori gerakan fasvio de combatimento, dengan cita-cita membentuk Italia Raya
• Adolf Hitler, Jerman. Membentuk NAZI
• Tenno Meiji, Jepang. Fasis Militer.
Jalannya perang:
• 1937, Italia menduduki Abessynia dan Jerman menyerang Polandia, 1 Sept 1939.
• Desember 1941, Jepang membom Pearl Harbour.
• Prc, UK membantu Polandia menghadapi Jerman.
• AS terlibat menghadapi aliansi Jerman, Italia, Jepang, setelah Pearl Harbour di bom
Akhir Perang:
• Sekutu mendaratkan pasukan di PAntai Normandia, 6 Juni 1944
• Jerman menyerah pada Sekutu, Mei 1955
• Tanggal 6 dan 9 Agustus 1945 Hiroshima dan Nagasaki di bom atom oleh AS.
• 14 Agustus 1945, Jepang menyerah tanpa syarat pada Sekutu
Tanggal 17 Juli-2 Agustus 1945-->Konfrensi Postdam, utk mengakhiri perang:
Isi:
1. Jerman dibagi jadi Jerman Barat dan Jerman Timur
2. Jerman harus membayar pampasan perang
3. Angkatan perang Jerman dikurangi
4. Partai NAZI dihapus
5. Penjahat perang akan dihukum
8 September 1951-->Perjanjian San Francisco Isi: 1. Jepang diperintah oleh tentara pendudukan AS 2. Jepang membayar pampasan perang 3. Daerah yang dikuasai Jepang dikembalikan ke pemiliknya 4. Penjahat perang akan dihukum
Berakhirnya PD II diikuti oleh terjadinya pertentangan antara negara-negara pemenang PD II yaitu Blok Barat pimpinan AS melawan negara-negara Blok Timur yang dipimpin AS.
Joseph Frankel : Perang Dingin pada hakekatnya situasi dimana tidak damai dan tidak perang; hubungan yang sifatnya bermusuhan lebih dominan, dan tidak mengesampingkan kemungkinan dilakukannya perundingan dan penggunaan kekerasan tetap bertahan.
LEMHANAS : suatu kondisi di mana tidak perang dan tidak damai sebagai akibat dari keengganan perang terbuka untuk menyelesaikan konflik, sehingga masing-masing pihak yang bersengketa saling memperkuat diri melalui perluasan pengaruh, modernisasi persenjataan dengan cara subversif, spionase, dan kerjasama internasional.
Yusuf Wanandi: merupakan konfrontasi antar 2 blok yang menyeluruh sifatnya dan meliputi segi ideologi, sistem politik dan kemasyarakatan, sistem ekonomi, hubungan internasional dan militer keamanan.
Kalevi J. Holsti: Perang Dingin adalah perjuangan yang berkesinambungan dalam banyak dimensi propaganda ideologi, persenjataan, keluaran ekonomi, olahraga dan kebudayaannya.
Karakteristik Perang Dingin
• Terjadinya persaingan khususnya dalam bidang militer.
• Saling mencurigai dan ketidakpercayaan yang mengakibatkan aksi spionase
• Saling memperebutkan negara sekutu (aliansi) untuk selanjutnya membentuk persekutuan militer menghadapi saingannya.
• Berusaha menanamkan pengaruh yang sebesarnya dan membatasi pengaruh saingannya
Paska Perang Dingin: A Cold Peace?
Akhir Perang Dingin ditandai dengan:
• Kegagalan ideologi komunis dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat
• Perubahan politik luar negeri yang tidak lagi mengutamakan ideologi komunis
• Keruntuhan negara-negara komunis selama1988. Blok Timur sejak September yaitu Polandia, Jerman Timur, chekoslowakia, Bulgaria, Hungaria dan akhirnya Rumania pada 15 Desember 1988.
• Adanya transformasi sistem internasional dari bipolaritas menuju multipolaritas, khususnya dalam bidang ekonomi dan politik.
• Terbuka peluang tercipta perdamaian antarnegara dari berbagai konflik, ditandai dengan diruntuhkannya Tembok Berlin pada 11 November 1989 yang kemudian disusul dengan reunifikasi Jerman Barat dan Timur.
• Berakhirnya konflik-konflik besar seperti konflik Uni Soviet-China, Uni Soviet-Jepang, China-Jepang untuk kawasan Pasifik
Fragmentasi Kekuatan Politik Dunia Pasca Perang Dingin
• Dalam hal peradaban manusia ada benturan peradaban antara kutub Barat (sekularisme) dan kutub Timur (religius Islam dan Konfusianisme.
• Dalam hal dimensi ekonomi muncul aktor non-negara bangsa. Formasi kekuatan politik dunia terkonsentrasi pada Asia Pasifik. Namun siapa penguasanya? Cina, Jepang atau AS.
• Pada perspektif keamanan dan militer, berakhirnya Perang Dingin tidak serta merta menghilangkan aspek kekerasan dalam percaturan politik internasional. Diawali dengan 2 kali Perang Teluk, konflik Timur Tengah, pergolakan di Afrika, Afghanistan, Srilangka dan reformasi militer Cina dan sebagainya.
• Dalam hal proliferasi nuklir, kekuatan politik dunia masih berpola multipolar. AS berhadapan dengan kekuatan penyeimbang, RRC, Korea Utara, India, Pakistan, Irak dan sebagainya.
• Dilihat dari jumlah aktor internasional yang berpotensi sebagai “pengatur” sistem internasional maka polarisasi kekuatan politik internasional pasca Perang Dingin bersifat multipolar. Dilihat dari segi fungsi riil pengaturan mekanisme sistem politik internasional maka polarisasi yang terjadi adalah no-polar system.
• hipotesis Samuel P. Huntington menyatakan percaturan politik internasional pasca perang dingin akan diwarnai oleh benturan kebudayaan antara Barat dan Timur, antara Sekularisme/individualisme Barat dan nilai-nilai Islam dan Konfusianisme Timur.
Tiga hal yang menyebabkan bangkitnya gerakan nasionalisme-religius
• Gerakan nasionalisme-religius model apapun baik Islam, Katolik, Hindu dan sebagainya menilai tata politik dunia sekuler yang berlaku sejak jaman pencerahan telah membawa sejarah manusia pada penghancuran manusia, terutama terjadinya perang dunia dan perang dingin. Ini merupakan reaksi terhadap sekularisme Barat yang diarahkan pada model baru bernuansa agama.
• Pada tingkat nasional masing-masing negara di mana gerakan tersebut muncul, menganggap bahwa nasionalisme-sekuler (sistem negara-bangsa) telah gagal dalam mengakomodasikan kebebasan politik masyarakat, menciptakan kesejahteraan ekonomi serta keadilan sosial.
• Uni Soviet yang dulu sebagai penyeimbang kekuatan AS juga runtuh dan terpecahbelah dalam kelompok etnis dan keagamaan.
• munculnya kekuatan ideologi baru menggantikan sosialisme/komunisme. Ex: Dua kali Perang Teluk, gerakan fundamentalisme Islam di Tunisia, Aljazair, Afganistan, Timur Tengah juga di AS dengan The Nation of Islam pimpinan Louis Farakhan, Katolikisme di Irlandia Utara dan genocidisme (pemebersihan etnik) di bekas Yugoslavia.
Isue Utama Pasca Perang Dingin
• Pakar Hubungan Internasional UI Juwono Sudarsono, ada empat isu yang jadi sorotan baru. Pertama, pada era pasca Perang Dingin, perhatian lebih difokuskan pada usaha memelihara persatuan dan kesatuan bangsa menghadapi lingkungan internasional yang belum jelas. Lingkungan internasional sekarang lebih kabur, lebih tidak menentu dan lebih mengandung kompetisi meraih akses pada ilmu, modal dan pasar di negara-negara kaya.
• Kedua, sorotan ini tidak terlalu baru tapi sekarang muncul ke permukaan yakni soal keamanan regional. Fenomena di Asia Tenggara dengan prakarsa ASEAN mengukuhkan zona bebas nuklir termasuk salah satu ciri dimana keamanan regional penting bagi kawasan ini.
• Ketiga, sorotan dunia jatuh kepada masalah ekonomi-politik internasional. Isu ini sebenarnya telah bangkit sekitar 1971-1972 ketika sistem Bretton Woods runtuh pada saat kebangkitan ekonomi Jerman dan Jepang mulai menganggu pasar AS. Jika disorot lebih dalam, pembentukan blok-blok ekonomi bisa dikatakan sebagai akibat dari menguatnya isu ini.
• Keempat, isue “3 in 1” yakni lingkungan hidup, hak asasi manusia dan demokratisasi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar