Selasa, 26 Oktober 2010

END USER COMPUTING (EUC)


A. DEFINISI END-USER COMPUTING
Selama tahun tahun terakhir ini ,banyak pemakai telah mengambil inisiatif untuk mengembangkan aplikasi mereka sendiri dari pada bergantung sepenuhnya pada para specialist informasi. Pendekatan ini dinamakan end-user computing atau EUC. Namun pemakai dapat menggunakan para specialist informasi untuk melaksanakan pekerjaan pengembangan atau untuk menjadi konsultan.

B. LATAR BELAKANG MUNCULNYA EUC
Bila CIO mempunyai pengaruh, sumber-sumber informasi perusahaan juga akan mengalami perubahan. Selama beberapa tahun, trend operasi pelayanan informasi terpusat telah berubah menjadi trend pendistribusian sumber-sumber komputerisasi keseluruh perusahaan, terutama dalam bentuk mikrokomputer.
Sebagian besar dari peralatan yang didistribusikan ini digunakan oleh pemakaian yang tidak mempunyai pemahaman komputer secara khusus. Aplikasi-aplikasi dari pemakai ini terdiri atas software tertulis yang telah dibuat oleh bagian unit pelayanan informasi atau diperoleh dari sumber-sumber luar. Namun demikian, ada juga pemakai yang hanya mengunakan komputer. Mereka ini juga mendisain dan mengimplementasikan aplikasinya sendiri.
Sekarang perusahaan dihadapkan pada tantangan untuk mengolah sumber-sumber informasi yang tersebar tersebut . dalam bagian in, kita akan meneliti gejal-gejalanya dan mencari beberapa cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan agar ia dapat mencapai tingkat kontrol yang diharapkan.

C. END – USER COMPUTING sebagai masalah strategis
Para pemakai akhir dapat dikelompokkan menjadi 4 golongan berdasarkan kemampuan komputer .
1. Pemakai Akhir tingkat menu (menu- level end– users)
Yaitu pemakai akhir yang tidak mapu menciptakan perangkat lunak sendiri tetapi dapat berkomunikasi dengan perangkat lunak jadi dengan menggunakan menu yang ditampilkan oleh perangkat lunak berbasis Windows dan Mac

2. Pemakai akhir tingkat perintah (command level end-users)
Pemakai akhir memiliki kemampuan menggunakan perangkat lunak jadi untuk memilih menu dan menggunakan bahasa perintah dari perangkat lunak untuk melaksanakan operasi aritmatika dan logika pada data.
3. Pemakai akhir tingkat programmer (end-user programmer)
Pemakai akhir dapat menggunakan bahasa-bahasa pemrograman seperti BASIC atau   C++ dan mengembangkan program-program sesuai kebutuhan.
4. Personil pendukung fungsional
Yaitu spesialis informasi dalam arti sesungguhnya tetapi mereka berdidikasi pada area pemakai tertentu dan melapor pada manajer fungsional mereka.

D. JENIS – JENIS APLIKASI END – USER COMPUTING

Sebagian besar aplikasi end-user computing dibatasi pada:
• Sistem pendukung keputusan (DSS) yang relatif mudah
• Aplikasi kantor virtual yang memenuhi kebutuhan perseorangan Selebihnya adalah tanggung jawab spesialis informasi untuk bekerja sama dengan pemakai dalam mengembangkan:
• Aplikasi SIM dan SIA
• DSS yang rumit
• Aplikasi kantor virtual yang memenuhi kebutuhan organisasional
• Sistem berbasis pengetahuan

E. MANFAAT END – USER COMPUTING :

  • EUC menyeimbangkan kemampuan pengembang dengan tantangan sistem EUC menghilangkan atau mengurangi kesenjangan komunikasi antara pemakai dan spesialis informasi.
  • Kreasi, pengendalian, dan implementasi oleh pemakai
  • Sistem yang memenuhi kebutuhan pemakai
  • Ketepatan waktu
  • Membebaskan sumber daya sistem
  • Kefleksibilitasan dan kemudahan penggunaan

F. APLIKASI END-USER POTENSIAL
End-user computing hanya terbatas pada aplikasi DSS dan otomatisasi kantor, seperti word processing, pengiriman elektronik, dan pengkalenderan elektronik, yang dapat disesuaikan dengan sekelompok kecil pemakai. Dengan memahami aplikasi yang mana yang mungkin dikembangkan dan yang mungkin tidak bisa dikembangkan oleh end-user , maka hal ini akan menjadi teka-teki bagi arah perkembangan end-user computing. Ia memberikan indikasi mengenai bagaimana end-user dan spesialis informasi akan berdampingan dimasa mendatang.
G. RESIKO END – USER COMPUTING:

Perusahaan dihadapkan pada resiko ketika para pemakai mengembangkan sistem mereka sendiri antara lain adalah :
  • Sistem yang buruk sasarannya
  • Sistem yang buruk rancangan dan dokumentasinya.
  • Penggunaan Sumber daya informasi yang tidak efisien
  • Hilangnya Integritas Data
  • Hilangnya keamanan
  • Hilangnya pengendalian
Resiko di atas dapat berkurang jika jasa informasi yang mengembangkan sistem, karena adanya pengendalian terpusat.

H. JENIS END-USER COMPUTING
Salah satu study pertama mengenai end-user dilakukan pada tahun 1993 oleh John Rockart dari MIT dan Lauren S. Flannery, seorang mahasiswa jurusan MIT. Mereka menginterview 200 end-user ditujuh perusahaan dan menidentifikasi enam jenis, yaitu:
1. End-User Non-Pemrograman. Pemakai (user) ini hanya mempunyai pemahaman komputer yang sedikit atau mungkin tak punya sama sekali, dan ia hanya menggunakan sofware yang telah dibuat oleh orang lain. Ia berkomunikasi dengan hadware dengan bantuan menu dan mengandalkan orang lain untuk memberikan bantuan teknis.
2. User Tingkatan Perintah. Pemakai (user) ini menggunakan sofware tertulis yang telah tersedia, namun ia juga menggunakan 4GL untuk mengakses database dan membuat laporan khusus.
3. Progemmer End-User. Selain menggunakan sofware tertulis dan 4GL, pemakaian ini juga dapat menulis programnya sendiri dan menggunakan bahasa programan. Karena ia mempunyai pemahaman komputer yang lebih baik, ia biasanya menghasilkan informasi untuk pemakian non-programan dan pemakai tingkat perintah. Contoh pemakai jenis ini adalah aktuaris (penaksir), analis keuangan, dan insiyur.
4. Personel Pendukung Fungsional. Pemakai ini ditugaskan di unit fungsional perusahaan dan menangani penggunaan komputer. Ia mempunyai tingkatan sebagai ahli seperti yang ada di unit pelayanan informasi.
5. Personel Pendukung Komputerisasi End-User. Spesialis informasi ini ditugaskan di unit pelayanan informasi, namun membantu end-user dalam pengembangan sistem.
6. Programmer DP. Ia merupakan golongan programer khusus, yang ditugaskan di pelayanan informasi, yang diharapkan memberikan dukungan kepada end-user. Dukungan ini biasanya diberikan untuk menentukan harga kontrak.
I. FAKTOR YANG MENDORONG END-USER COMPUTING
Pada sebagian besar perusahaan, bagian pelayanan informasi terlalu banyak muatan kerja dan disitu terdapat antrean panjang pekerjaan yang menunggu pengimplemenstasiannya.
  • Adanya timbunan pelayanan informasi ini merupakan sebab utama mengapa end-user computing menjadi popular, dimana pemakai menjadi tidak sabar dan memutuskan untuk melakukan pekerjaannya sendiri.
  • Faktor lain adalah murahnya dan mudahnya penggunaan hardware dan software. Pemakai dapat membeli PC dan beberapa software pengembangan aplikasi dengan hanya seribu dolar atau sekitarnya, seringkali tidak usah melalui channel yang resmi.
  • Pemahaman pemakai mengenai komputer dan informasi juga merupakan faktor menjadi populernya end-user computing ini. Sekarang semakin banyak pemakai yang telah mempelajari keterampilan komputer di sekolah dan mereka mempunyaikeyaknan yang kuat terhadap kemampuannya ini. Mereka tidak ragu-ragu lagi untuk mengembangkan dan membuat aplikasinya sendiri.
  • Beberapa pemakai terdorong oleh prospek mengenai diperolehnya kemampuan untuk melakukan kontrol yag lebih cermat atas komputerisasi mereka. Pandangan ini diakibatkan oleh ketidakpercayaan mereka terhadap pelayanan informasi. Mungkin ada beberapa kasu-kasus kesalahan dan penembusan keamanan dalam pelayanan informasi.
  • Pemakai mungkin juga terdorong untuk mengurangi biaya pemrosesan. Situadi ini terjadi dalam perusahaan yang memindahkan pembiayaan pengembangan dan penggunaan sistemkepada departemen yang memakai sistem tersebut, dan biaya tersebut diangap terlalu tinggi.
  • Pengaruh atau dorongan eksekutif juga merupakan faktor. Phillip Ein-Dor dan Eli Segev, profesor pada Tel Aviv Univeristy, mangumpulkan data dari 21 perusahaan d wilayah Los Angeles dan mendapatkan bahwa persentasi end-user manajemen dan non-manajemen akan lebih tinggi jika CEO adalah pemakai.
J. KEUNTUNGAN DARI END-USER COMPUTING
End-user computing memberikan keuntungan baik kepada perusahaan maupun pemakai.
Pertama, perusahaan akan memperoleh keuntungan dengan memindahkan beberapa muatan kerja dari bagian pelayanan informasi kepada end-user. Hal ini memungkinkan bagian pelayaan informasi untuk mengembangkan sistem organisasional yang mungkin lebih menjadi muatan kerja yang menumpuk selama beberapa bulan atau tahun. Ia juga memungkinkannya lebih mempunyai waktu untuk memelihara sistem yang telah berada pada komputer.
Kedua, tidak dikutsertakannya spesialis informasi dalam proses pengembangan bisa mengatasi masalah yang telah menggangu pengimpleentasian sepanjang era computer.

Persaingan Dunia dalam peperangan dunia ke-1 dan ke-2

Saya akan membahas persaingan dunia dalam peperangan dunia ke-1 dan ke-2
A. Latar Belakang PD I
• Persaingan daerah pemasaran dan sumber bahan baku
• muncul persekutuan antarnegara Eropa: ~Tripple Entente[Perancis, Inggris, Russia] `Tripple Alliance[Jerman, Italia, Turki]
• Terbunuhnya Pangeran Franz Ferdinand oleh seorang nasionalis Serbia
Dalam PD I, Jerman mengalami kekalahan dan harus menandatangani perjanjian Versailes, 28 Juni 1919.
Akibat:
• dipersempitnya wilayah pihak Sentral [Jerman, Austria, Hongaria, Turki, Bulgaria]
Tokoh-tokoh PD I
Tokoh yang menandatangani perjanjian Versailes: - Woodrow Wilson [AS]-->mengajukan 14 pasal perdamaian [Wilson's Fourteen Points] - Clemencau [Prc] - Loyd George [UK]
Akibat perang:
• Lahir negara-negara baru
• muncul faham diktatorisme, fasisme, komunisme.
• dibentuk LBB(sekarang PBB atau United Nation)
Latar Belakang PD II:
• Benito Mussolini di Italia mempelopori gerakan fasvio de combatimento, dengan cita-cita membentuk Italia Raya
• Adolf Hitler, Jerman. Membentuk NAZI
• Tenno Meiji, Jepang. Fasis Militer.
Jalannya perang:
• 1937, Italia menduduki Abessynia dan Jerman menyerang Polandia, 1 Sept 1939.
• Desember 1941, Jepang membom Pearl Harbour.
• Prc, UK membantu Polandia menghadapi Jerman.
• AS terlibat menghadapi aliansi Jerman, Italia, Jepang, setelah Pearl Harbour di bom
Akhir Perang:
• Sekutu mendaratkan pasukan di PAntai Normandia, 6 Juni 1944
• Jerman menyerah pada Sekutu, Mei 1955
• Tanggal 6 dan 9 Agustus 1945 Hiroshima dan Nagasaki di bom atom oleh AS.
• 14 Agustus 1945, Jepang menyerah tanpa syarat pada Sekutu
Tanggal 17 Juli-2 Agustus 1945-->Konfrensi Postdam, utk mengakhiri perang:
Isi:
1. Jerman dibagi jadi Jerman Barat dan Jerman Timur
2. Jerman harus membayar pampasan perang
3. Angkatan perang Jerman dikurangi
4. Partai NAZI dihapus
5. Penjahat perang akan dihukum
8 September 1951-->Perjanjian San Francisco Isi: 1. Jepang diperintah oleh tentara pendudukan AS 2. Jepang membayar pampasan perang 3. Daerah yang dikuasai Jepang dikembalikan ke pemiliknya 4. Penjahat perang akan dihukum
Berakhirnya PD II diikuti oleh terjadinya pertentangan antara negara-negara pemenang PD II yaitu Blok Barat pimpinan AS melawan negara-negara Blok Timur yang dipimpin AS.
Joseph Frankel : Perang Dingin pada hakekatnya situasi dimana tidak damai dan tidak perang; hubungan yang sifatnya bermusuhan lebih dominan, dan tidak mengesampingkan kemungkinan dilakukannya perundingan dan penggunaan kekerasan tetap bertahan.
LEMHANAS : suatu kondisi di mana tidak perang dan tidak damai sebagai akibat dari keengganan perang terbuka untuk menyelesaikan konflik, sehingga masing-masing pihak yang bersengketa saling memperkuat diri melalui perluasan pengaruh, modernisasi persenjataan dengan cara subversif, spionase, dan kerjasama internasional.
Yusuf Wanandi: merupakan konfrontasi antar 2 blok yang menyeluruh sifatnya dan meliputi segi ideologi, sistem politik dan kemasyarakatan, sistem ekonomi, hubungan internasional dan militer keamanan.
Kalevi J. Holsti: Perang Dingin adalah perjuangan yang berkesinambungan dalam banyak dimensi propaganda ideologi, persenjataan, keluaran ekonomi, olahraga dan kebudayaannya.

Karakteristik Perang Dingin
• Terjadinya persaingan khususnya dalam bidang militer.
• Saling mencurigai dan ketidakpercayaan yang mengakibatkan aksi spionase
• Saling memperebutkan negara sekutu (aliansi) untuk selanjutnya membentuk persekutuan militer menghadapi saingannya.
• Berusaha menanamkan pengaruh yang sebesarnya dan membatasi pengaruh saingannya
Paska Perang Dingin: A Cold Peace?
Akhir Perang Dingin ditandai dengan:
• Kegagalan ideologi komunis dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat
• Perubahan politik luar negeri yang tidak lagi mengutamakan ideologi komunis
• Keruntuhan negara-negara komunis selama1988. Blok Timur sejak September yaitu Polandia, Jerman Timur, chekoslowakia, Bulgaria, Hungaria dan akhirnya Rumania pada 15 Desember 1988.
• Adanya transformasi sistem internasional dari bipolaritas menuju multipolaritas, khususnya dalam bidang ekonomi dan politik.
• Terbuka peluang tercipta perdamaian antarnegara dari berbagai konflik, ditandai dengan diruntuhkannya Tembok Berlin pada 11 November 1989 yang kemudian disusul dengan reunifikasi Jerman Barat dan Timur.
• Berakhirnya konflik-konflik besar seperti konflik Uni Soviet-China, Uni Soviet-Jepang, China-Jepang untuk kawasan Pasifik
Fragmentasi Kekuatan Politik Dunia Pasca Perang Dingin
• Dalam hal peradaban manusia ada benturan peradaban antara kutub Barat (sekularisme) dan kutub Timur (religius Islam dan Konfusianisme.
• Dalam hal dimensi ekonomi muncul aktor non-negara bangsa. Formasi kekuatan politik dunia terkonsentrasi pada Asia Pasifik. Namun siapa penguasanya? Cina, Jepang atau AS.
• Pada perspektif keamanan dan militer, berakhirnya Perang Dingin tidak serta merta menghilangkan aspek kekerasan dalam percaturan politik internasional. Diawali dengan 2 kali Perang Teluk, konflik Timur Tengah, pergolakan di Afrika, Afghanistan, Srilangka dan reformasi militer Cina dan sebagainya.
• Dalam hal proliferasi nuklir, kekuatan politik dunia masih berpola multipolar. AS berhadapan dengan kekuatan penyeimbang, RRC, Korea Utara, India, Pakistan, Irak dan sebagainya.
• Dilihat dari jumlah aktor internasional yang berpotensi sebagai “pengatur” sistem internasional maka polarisasi kekuatan politik internasional pasca Perang Dingin bersifat multipolar. Dilihat dari segi fungsi riil pengaturan mekanisme sistem politik internasional maka polarisasi yang terjadi adalah no-polar system.
• hipotesis Samuel P. Huntington menyatakan percaturan politik internasional pasca perang dingin akan diwarnai oleh benturan kebudayaan antara Barat dan Timur, antara Sekularisme/individualisme Barat dan nilai-nilai Islam dan Konfusianisme Timur.
Tiga hal yang menyebabkan bangkitnya gerakan nasionalisme-religius
• Gerakan nasionalisme-religius model apapun baik Islam, Katolik, Hindu dan sebagainya menilai tata politik dunia sekuler yang berlaku sejak jaman pencerahan telah membawa sejarah manusia pada penghancuran manusia, terutama terjadinya perang dunia dan perang dingin. Ini merupakan reaksi terhadap sekularisme Barat yang diarahkan pada model baru bernuansa agama.
• Pada tingkat nasional masing-masing negara di mana gerakan tersebut muncul, menganggap bahwa nasionalisme-sekuler (sistem negara-bangsa) telah gagal dalam mengakomodasikan kebebasan politik masyarakat, menciptakan kesejahteraan ekonomi serta keadilan sosial.
• Uni Soviet yang dulu sebagai penyeimbang kekuatan AS juga runtuh dan terpecahbelah dalam kelompok etnis dan keagamaan.
• munculnya kekuatan ideologi baru menggantikan sosialisme/komunisme. Ex: Dua kali Perang Teluk, gerakan fundamentalisme Islam di Tunisia, Aljazair, Afganistan, Timur Tengah juga di AS dengan The Nation of Islam pimpinan Louis Farakhan, Katolikisme di Irlandia Utara dan genocidisme (pemebersihan etnik) di bekas Yugoslavia.
Isue Utama Pasca Perang Dingin
• Pakar Hubungan Internasional UI Juwono Sudarsono, ada empat isu yang jadi sorotan baru. Pertama, pada era pasca Perang Dingin, perhatian lebih difokuskan pada usaha memelihara persatuan dan kesatuan bangsa menghadapi lingkungan internasional yang belum jelas. Lingkungan internasional sekarang lebih kabur, lebih tidak menentu dan lebih mengandung kompetisi meraih akses pada ilmu, modal dan pasar di negara-negara kaya.
• Kedua, sorotan ini tidak terlalu baru tapi sekarang muncul ke permukaan yakni soal keamanan regional. Fenomena di Asia Tenggara dengan prakarsa ASEAN mengukuhkan zona bebas nuklir termasuk salah satu ciri dimana keamanan regional penting bagi kawasan ini.
• Ketiga, sorotan dunia jatuh kepada masalah ekonomi-politik internasional. Isu ini sebenarnya telah bangkit sekitar 1971-1972 ketika sistem Bretton Woods runtuh pada saat kebangkitan ekonomi Jerman dan Jepang mulai menganggu pasar AS. Jika disorot lebih dalam, pembentukan blok-blok ekonomi bisa dikatakan sebagai akibat dari menguatnya isu ini.
• Keempat, isue “3 in 1” yakni lingkungan hidup, hak asasi manusia dan demokratisasi.